Saya pikir menjadi seorang pelajar SMA itu tidak segampang sewaktu kita jadi pelajar SD yang kerjanya tiap hari cuma main dan main. Namun seiring berjalannya waktu tentu kita akan bertambah tua dan dewasa yang sudah tidak cocok lagi dengan lingkungan yang seperti itu, kita harus mulai belajar menata diri kita sendiri dan menentukan masa depan kita. SMA adalah sekolah lanjutan setelah kita lulus dari SMP yang kondisinya jauh berbeda dengan SD maupun SMP, yaitu kondisi dimana kita benar-benar dididik supaya benar-benar menjadi manusia yng bisa berfikir dengan baik dan terdidik. Dan saya rasa masa SMA itu adalah masa penentuan untuk kita apakah kita akan menjadi manusia.
Pada dasarnya untuk menjadikan kita itu menjadi benar-benar manusia itu dengan belajar, latihan, usaha, dan berdo’a, walaupun kadang kala hasil yang kita inginkan tidak dapat terpenuhi. Dan pada saat-saat yang seperti itulah kita akan merasa semua usaha, laitahn dan belar kita menjadi sia-sia, namun pada hakikatnya apa yang telah kita lakukan tidak akan ada yang sia-sia. Walaupun hasilnya belum terlihat sekarang.
Adapun banyak ekdala yang kita hadapi untuk mewujudkan hasil yang kita harapkan yaitu:
1. Kurang percaya pada diri sendiri, ini sering kita jumpai misalnya pada saat ulangan saja banyak siswa yang mencontek hasil pekerjaan temannya, hal ini sudah menunjukan bahwa anak tersebut belum percaya pada dirinya sendiri. Dan itu masih dalam konteks yang kecil, coba bayangkan kalo anak itu tidak percaya akan kemampuannya untuk bernafas, apa yang akan terjadi? Mungkin orang itu bisa mati karena tidak percaya bahwa dirinya bisa bernafas sehingga ia kehabisan nafas.2. Kurang latihan
Ini seperti ayng saya alami, setiap hari saya hanya mendengarkan guru di depan kelas menyampaikan materinya dan karena terbatasnya waktu dan kemampuan saya sehingga saya sangan kurang latihan. Yang menyebabkan setiap kali guru memberi kesempatan bertanya saya hampir tidak pernah bertanya, karena saya tidak tahu apa yang akan saya tanyakan.
No comments:
Post a Comment